kota Sukabumi

Kamis, 30 Oktober 2008

SEBANYAK 30 SISWA SD DAN 20 SISWA SMP IKUT PELATIHAN

Sebanyak 30 siswa SD dan 20 siswa SMP se Kota Sukabumi anggota Patroli Keamanan Sekolah (PKS), Sabtu lalu, di Ruangan Pertemuan UPTD TK-SD Kecamatan Cikole, mengikuti pelatihan.

Kepala Dinas P dan K Kota Sukabumi, Sanusi Harjadireja, S.Pd. menjelaskan, program PKS sangat menunjang terhadap pengetahuan dan pemahaman anak/ akan pentingnya tertib berlalu lintas secara baik dan benar. Untuk itu, Kepala Dinas P dan K Kota Sukabumi, menghimbau seluruh tingkatan sekolah yang ada di Kota Sukabumi, agar membentuk PKS.

Sementara Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasat Lantas) Polres Kota Sukabumi, AKP Dodi Arahmansyah menjelaskan, dilaksanakannya pelatihan tersebut, karena pengetahuan dan pemahaman siswa akan pentingnya tertib berlalu lintas sangat minim.

Hal tersebut menjadi salah satu masalah yang perlu ditangani dan diantisipasi. Sebab apabila dibilarkan dan tidak dibekali pengetahuan akan pentingnya tertib berlalu lintas sejak dini, anak-anak tersebut pada saat menginjak dewasa tidak akan mengetahui dan berhati-hati dalam berlalu lintas, khususnya di jalan raya.

Ditandaskannya, anak-anak sangat rentan mengalami kecelakaan lalu lintas, khususnya pada saat pulang sekolah. Hal tersebut terjadi, karena anak-anak sangat sulit diatur. Selain itu, juga gerak-gerik dan perilaku mereka, senantiasa mengkuti kehendak dan kemauannya sendiri.

Untuk menangani dan meng-antisipasi hal tersebut, diperlukan peran serta dari semua pihak, baik dari para guru dan orang tua siswa, maupun dari aparat kepolisian.

Untuk itu diharapkan, melalui pelatihan tersebut dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman sejak dini kepada anak-anak, akan pentingnya tertib berlalu lintas dengan baik dan benar. Dengan demikian, angka dan kerawanan kecelakaan lalu lintas terhadap anak-anak, dapat ditekan dan dikurangi.

Hadir dalam kesempatan tersebut, Kepala Bagian Tata Usaha Dinas P dan K, Ayep Supriatna, Kepala Seksi Kesiswaan Bidang Pra Pendidikan Dasar, Dian Sucianti, Badan Urusan Klinik Polres Kota Sukabumi, AIPTU Agus, para Penilik dan Guru, serta undangan lainnya.

KONSEP STIKES KOTA SUKABUMI HARUS SEGERA DIREALISASIKAN
Reporter : ENDANG SUMARDI

Konsep Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Kota Sukabumi harus segera direalisasikan, untuk menjawab tantangan pada masa mendatang. Dengan demikian, lulusan dari sekolah tinggi tersebut tidak hanya dibekali ilmu keperawatan saja, akan tetapi juga mahir dalam berbahasa asing dan teknologi.

Hal tersebut disampaikan Wakil Walikota Sukabumi, Drs. H. Mulyono, M.M., usai menghadiri wisuda dan pelantikan mahasiswa sekolah tinggi tersebut, hari Rabu, 29 Oktober 2008, di Gedung Anton Sujarwo Secapa Polri Sukabumi.

Untuk mewujudkan konsep sekolah tinggi tersebut, pihak yayasan harus segera mendesain pengayaan kurikulum, supaya para alumni dari sekolah tinggi tersebut mampu berkompetisi dengan para lulusan dari sekolah tinggi lainnya.

Diharapkannya, alumni yang baru saja di wisuda harus memberikan kontribusi nyata, khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan di Kota Sukabumi, umumnya di Jawa Barat. Akhli Madya Kesehatan memiliki masa depan yang cukup cerah pada masa mendatang, bukan hanya di tanah air, akan tetapi juga di negara lain.

Wakil Walikota Sukabumi menandaskan, semakin banyak pasien dari kalangan lansia yang dirawat, semakin banyak pula kebutuhan tenaga perawat. Bahkan di Arab Saudi dan Jepang, masih kekurangan tenaga perawat.

Dengan banyaknya dibutuhkan tenaga perawat untuk kalangan lansia pada masa mendatang, merupakan salah satu peluang emas yang cukup menjanjikan bagi STIKES Kota Sukabumi.

Dikatakannya, kegembiraan yang dirasakan pada saat di wisuda, merupakan langkah dan awal baru. Untuk itu diharapkan, ilmu pengetahuan dan keterampilan yang sudah diraih, agar dimanfaatkan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat, sekaligus sebagai bekal pada masa mendatang, baik bagi diri sendiri dan keluarga, maupun bagi masyarakat, bangsa dan negara.

Adapun jumlah wisudawan tahun akademik 2007-2008 dari sekolah tinggi tersebut mencapai 143 orang, seluruhnya dari Program Studi Diploma III Keperawatan. Pada kesempatan tersebut, juga dilaksanakan penetapan 108 mahasiswa baru Program Studi D III Kebidanan, 100 mahasiswa Program Studi D III Keperawatan, dan 29 mahasiswa Program Studi S 1 Keperawatan.

SEGENAP KOMPONEN PEMUDA AGAR LEBIH MEMPERKUAT SOLIDARITAS SOSIAL

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Doktor Adhyaksa Dault, M.Si., mengajak segenap komponen pemuda, agar lebih memperkuat solidaritas sosial dalam kehidupan berbangsa. Individualisme sebagai dampak buruk dari modernisasi yang kian merebak, cenderung mengakibatkan kerapuhan sosial, serta akan menambah kesengsaraan rakyat.

Berkaitan dengan hal tersebut, para pemuda secara cerdas harus mampu mengambil prakarsa, untuk memperkuat solidaritas di antara sesama bangsa. Selain itu, para pemuda di seluruh penjuru tanah air, agar segera keluar dari penyakit transisi demokrasi, yang oleh sebagian orang dilakukan tanpa batas.

Ajakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tersebut, disampaikan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., pada upacara puncak peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Sukabumi, Selasa lalu, di lapangan Merdeka.

Ditandaskannya, dengan jiwa kepeloporan, daya intelektualitas dan potensi profesionalitas yang dimiliki, para pemuda akan mampu menempuh langkah kreatif, untuk keluar dari penyakit transisi demokrasi.

Dengan demikian, iklim kondusif akan terbangun dengan baik, sebagai modal utama dalam menghidupkan sendi-sendi perekonomian bangsa, untuk Bangkit Menuju Indonesia Sejahtera.

Selain itu, dengan semangat tersebut, kelak akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa, yang memiliki kesadaran sejarah yang tinggi, sekaligus memahami karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk.

Diharapkannya, segenap komponen bangsa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah. Karena Presiden pertama RI, Bung Kamo pernah mengatakan, bahwa orang yang melupakan sejarah akan menjadi bayi seumur hidup.

Oleh karenanya, nilai-nilai sejarah, semangat persatuan dan kesatuan yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda, agar senantiasa diresapi, untuk mengembangkan watak nasionalis religius, serta menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta ber-Bhineka Tunggal Ika.

Diharapkan pula, semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928, senantiasa meng-ilhami semua pihak, khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.

PEMERINTAH KOTA SUKABUMI AKAN MENAMPUNG SISWA YANG TIDAK MAMPU


Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas P dan K Kota Sukabumi, akan mengambil tindakan dan menampung siswa yang tidak mampu, supaya dapat melanjutkan sekolah.

Kepala Dinas P dan K Kota Sukabumi, Sanusi Harjadireja, S.Pd., menjelaskan, guna merealisasikan rencana tersebut, pihak Dinas P dan K akan menunjuk satu sekolah disetiap kecamatan, untuk menjadi perwakilan penampungan siswa yang tidak mampu. “Rencana tersebut, akan dimulai pada tahun pelajaran 2009-2010 yang akan datang”, ujarnya.

Adapun perwakilan sekolah-sekolah yang ditunjuk untuk menampung siswa yang tidak mampu tersebut baru 6 sekolah, yakni SMP Negeri 4, SMP Negeri 12, SMP Negeri 13, SMP Negeri 14, SMP Negeri 15, dan SMP Negeri 16. Ditandaskannya, apabila pihak sekolah yang ditunjuk tersebut merasa keberatan menampung siswa yang tidak mampu, pihak Dinas P dan K akan mengambil tindakan tegas, yakni memberhentikan kepala sekolah dari jabatannya.

Sementara Kepala SMP Negeri 4 Kota Sukabumi, Muji Purwono mengatakan, pihaknya sangat mendukung rencana pemerintah tersebut, karena sangat baik dan positif, khususnya dalam membantu siswa yang tidak mampu.

Dijelaskannya, SMP Negeri 4 sebagai satu-satunya SMP Negeri yang ada di wilayah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi, akan menjadi perwakilan SMP lainnya, dalam menampung siswa yang tidak mampu.

Kepala SMP Negeri 4 Kota Sukabumi menandaskan, pihaknya akan senantiasa mendukung berbagai program dan kebijakan yang digulirkan Dinas P dan K Kota Sukabumi. Karena berbagai program dan kebijakan yang digulirkan Dinas P dan K tersebut, sebagai salah satu upaya pemerintah, khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia di Kota Sukabumi.

BANGSA INDONESIA BUTUH PEMUDA YANG MEMILIKI JIWA NASIONALIS

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Doktor Adhyaksa Dault, M.Si. menandaskan, bangsa Indonesia membutuhkan pemuda yang memiliki jiwa nasionalis, pemuda yang bangga dan bergerak dengan rasa bangga untuk kepentingan kemajuan bangsa Indonesia, pemuda yang berpijak pada nilai-nilai luhur religi, serta pemuda yang bermoral dan ber-akhlak mulia.

Penandasan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tersebut, disampaikan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., pada upacara puncak peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Sukabumi, Selasa pagi, 28 Oktober 2008, di lapangan Merdeka.

Dikatakannya, bangsa Indonesia berkeyakinan, para pemuda akan mampu mentransfer semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928, dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan bangsa. Dengan demikian, peringatan Hari Sumpah Pemuda tetap relevan dari waktu ke waktu. Dikatakan pula, Indonesia sejahtera adalah mimpi, harapan dan semangat bangsa. Indonesia sejahtera adalah amanat para pejuang kemerdekaan dan kemerdekaan itu sendiri. Indonesia sejahtera adalah cita-cita besar bangsa dan pemuda Indonesia. Untuk itu, Menteri Negara Pemuda dan Olahraga mengajak kepada segenap komponen bangsa, untuk bersama-sama bergerak dan bangkit menuju Indonesia sejahtera.

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, dalam berbagai kesempatan menjelaskan, bahwa negeri Indonesia ibarat sebuah rumah besar yang terdiri dari berbagai kamar-kamar. Diantaranya ada kamar partai, kamar organisasi massa, kamar propinsi dan berbagai kamar lainnya. Namun demikian, demi kepentingan bangsa dan Negara, para pemuda pada suatu saat harus keluar dari kamar-kamar tersebut, serta menyatu padu dalam kamar tamu yang besar, sekaligus menghilangkan sekat-sekat primordialisme. Dijelaskannya, Pemilu Tahun 2009 yang akan berlangsung dalam waktu dekat, merupakan salah satu tantangan dan ujian bagi bangsa Indonesia, untuk dapat keluar dari kamar-kamar kecil tersebut, serta lebih peduli terhadap kamar yang besar, yakni Negara Indonesia.

Selasa, 28 Oktober 2008

Selasa, 28 Oktober 2008
KOMISI IX DPR - RI TINJAU KEBIJAKAN TENAGA KERJA KOTA SUKABUMI


Komisi IX DPR – RI siang ini ( 28 / 10 ) melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Sukabumi sekaitan dengan kebijakan tenaga kerja Indonesia di kota Sukabumi. Rombongan Komisi IX ini diterima oleh Sekda Kota Sukabumi, H.Moh.Muraz, SH, M.M., beserta jajaran dan juga Kadisnaker Kab.Sukabumi beserta jajarannya di Op.Room Setda Kota Sukabumi.

Seperti dijelaskan oleh Ketua rombongan, Soni Sumarsono, bahwa TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ) masih menyimpan banyak permasalahan. Diantaranya tentang masalah perlindungan TKI di luar negeri, hal ini terbukti dengan masih terjadinya perlakuan buruk terhadap tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang bekerja dibidang informal, seperti pembantu rumah tangga. Masalah lainnya adalah masih banyak perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia yang bertindak nakal, contoh dengan adanya dokumen yang tidak sesuai dengan calon tenaga kerja Indonesia dan juga calon tenaga kerja yang kurang memadai SDMnya. Pihak Komisi IX beserta Departemen Tenaga Kerja telah melakukan berbagai langkah upaya untuk menyelesaikan masalah – masalah yang terjadi. Diantaranya dengan menyarankan memberhentikan sementara penyaluran tenaga kerja ke salah satu Negara Timur Tengah, karena di Negara tersebut TKI acap kali diperlakukan buruk.

Kunjungan kali ini pula, adalah untuk mengetahui sejauh mana kebijakan daerah dalam mengatasi permasalah yang terjadi terutama pada tahap pencalonan tenaga kerja.

Sekda Kota Sukabumi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pemda Kota Sukabumi melalui Kansostek telah membuat beberapa kebijakan dalam mengatasi permasalahan pada calon tenaga kerja. Diantaranya Kansostek mewajibkan bagi para calon tenaga kerja untuk menyerahkan surat izin keluarga ataupun surat izin suami bagi TKW yang diketahui lurah setempat. Selain itu juga Kansostek tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi bagi seorang calon tenaga kerja bila yang bersangkutan tidak hadir langsung. Selain itu juga dalam SDM, Pemda kota Sukabumi yang telah sampai di tahap wajardik 12 tahun mewajibkan para calon tenaga kerja memiliki keahlian yang memadai.

Kadisnaker kab.Sukabumi dalam penjelasannya juga memaparkan permasalahan yang terjadi di tahap awal pencalonan tenaga kerja, karena masih banyak pemalsuan dokumen yang terjadi. Walaupun begitu pihak Pemda Kab.Sukabumi telah melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi hal itu.

Di akhir acara, Ketua rombongan Komisi IX, Soni Sumarsono, menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai komitmen Pemda Kota Sukabumi dan Pemda Kab.Sukabumi, dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada TKI. Ketua rombongan juga mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen tinggi dan berusaha keras dalam menyelesaikan permasalahan TKI ini.

Selasa, 28 Oktober 2008
KOMISI IX DPR - RI TINJAU KEBIJAKAN TENAGA KERJA KOTA SUKABUMI

Komisi IX DPR – RI siang ini ( 28 / 10 ) melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota Sukabumi sekaitan dengan kebijakan tenaga kerja Indonesia di kota Sukabumi. Rombongan Komisi IX ini diterima oleh Sekda Kota Sukabumi, H.Moh.Muraz, SH, M.M., beserta jajaran dan juga Kadisnaker Kab.Sukabumi beserta jajarannya di Op.Room Setda Kota Sukabumi.

Seperti dijelaskan oleh Ketua rombongan, Soni Sumarsono, bahwa TKI ( Tenaga Kerja Indonesia ) masih menyimpan banyak permasalahan. Diantaranya tentang masalah perlindungan TKI di luar negeri, hal ini terbukti dengan masih terjadinya perlakuan buruk terhadap tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang bekerja dibidang informal, seperti pembantu rumah tangga. Masalah lainnya adalah masih banyak perusahaan penyalur tenaga kerja Indonesia yang bertindak nakal, contoh dengan adanya dokumen yang tidak sesuai dengan calon tenaga kerja Indonesia dan juga calon tenaga kerja yang kurang memadai SDMnya. Pihak Komisi IX beserta Departemen Tenaga Kerja telah melakukan berbagai langkah upaya untuk menyelesaikan masalah – masalah yang terjadi. Diantaranya dengan menyarankan memberhentikan sementara penyaluran tenaga kerja ke salah satu Negara Timur Tengah, karena di Negara tersebut TKI acap kali diperlakukan buruk.

Kunjungan kali ini pula, adalah untuk mengetahui sejauh mana kebijakan daerah dalam mengatasi permasalah yang terjadi terutama pada tahap pencalonan tenaga kerja.

Sekda Kota Sukabumi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Pemda Kota Sukabumi melalui Kansostek telah membuat beberapa kebijakan dalam mengatasi permasalahan pada calon tenaga kerja. Diantaranya Kansostek mewajibkan bagi para calon tenaga kerja untuk menyerahkan surat izin keluarga ataupun surat izin suami bagi TKW yang diketahui lurah setempat. Selain itu juga Kansostek tidak akan mengeluarkan surat rekomendasi bagi seorang calon tenaga kerja bila yang bersangkutan tidak hadir langsung. Selain itu juga dalam SDM, Pemda kota Sukabumi yang telah sampai di tahap wajardik 12 tahun mewajibkan para calon tenaga kerja memiliki keahlian yang memadai.

Kadisnaker kab.Sukabumi dalam penjelasannya juga memaparkan permasalahan yang terjadi di tahap awal pencalonan tenaga kerja, karena masih banyak pemalsuan dokumen yang terjadi. Walaupun begitu pihak Pemda Kab.Sukabumi telah melakukan berbagai tindakan untuk mengatasi hal itu.

Di akhir acara, Ketua rombongan Komisi IX, Soni Sumarsono, menegaskan bahwa pihaknya sangat menghargai komitmen Pemda Kota Sukabumi dan Pemda Kab.Sukabumi, dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi pada TKI. Ketua rombongan juga mengajak semua pihak untuk terus berkomitmen tinggi dan berusaha keras dalam menyelesaikan permasalahan TKI ini.

Peringatan Sumpah Pemuda

Selasa, 28 Oktober 2008
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA DIISI BERBAGAI KEGIATAN

Upacara Puncak Peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Sukabumi, Selasa pagi, 28 Oktober 2008, di lapangan Merdeka, diisi berbagai kegiatan. Antara lain, penyerahan penghargaan kepada Tokoh Pemuda, Anton Rahman, S.Sos., Pengusaha Muda, Yusuf Helmi, Budayawan, Domon, Tokoh Masyarakat, Charly Dahlan, S.IP., S.Hi., serta kepada Pembina dan Atlet Terbaik, Maulana Luthfianto. Selanjutnya penyerahan paket sembako kepada 210 kaum dhuafa, launching Web Site KNPI, pelepasan kontingen Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Jawa Barat, dan donor darah, diantaranya diikuti oleh Wakil Walikota Sukabumi, Drs. H. Mulyono, M.M., Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sukabumi, Didin Saepudin, S.Sos., Kepala Bagian Pengelolaan Aset Daerah Kota Sukabumi, Drs. H. Andri Setiawan, M.M., dan Ketua PMI Cabang Kota Sukabumi, Charly Dahlan, S.IP., S.Hi. Walikota Sukabumi selaku Inspektur Upacara, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., dalam kesempatannya menyampaikan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Doktor Adhyaksa Dault, M.Si., diantaranya menjelaskan, tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, yakni “Mewujudkan Pemuda Nasionalis Religius, Bangkit Bersatu Menuju Indonesia Sejahtera”. Dengan tema tersebut, diharapkan mampu membangkitkan kesadaran pemuda Indonesia, dalam meningkatkan semangat kebangsaan, dan tampil sebagai pemuda nasionalis, yang berpijak pada nilai-nilai religius bangsa Indonesia. Dijelaskan pula, Peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda tahun ini, bertepatan dengan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Oleh karenanya diharapkan, segenap pemuda dan bangsa Indonesia, agar senantiasa bersama-sama mewujudkan dharma bhakti, untuk bangkit bersatu menuju Indonesia bisa. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga mengungkapkan, bangsa Indonesia memerlukan tampilnya para pemuda, dengan semangat solidaritas yang kuat dan teguh integritasnya, serta profesional dalam melaksanakan pengabdian. Karena dengan semangat solidaritas, mengandung nilai empati sosial, yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama dan kesadaran berbagi rasa dengan orang lain. Sementara Integritas ditandai dengan adanya keteguhan akhlak, sikap berani dan bertanggung jawab. Sedangkan professional, mengandalkan adanya etos kerja, kemampuan inovasi, produktivitas dan kemampuan berdaya saing. Ketiga pilar tersebut perlu dikembangkan, sebagai modal dasar terbesar bagi pemuda Indonesia, dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter Indonesia, menuju bangsa yang makmur dan sejahtera.

Sabtu, 25 Oktober 2008

Malam Penganugrahan Pendidikan

MALAM PENGANUGERAHAN PRESTASI PENDIDIKAN

Rabu, 12 September 2007

MALAM PENGANUGERAHAN PRESTASI PENDIDIKAN


Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Selasa malam ( 11/09 ) memberikan penghargaan kepada sebanyak 44 orang yang terdiri dari guru, kepala sekolah, pengawas, siswa – siswi dari berbagai tingkatan pendidikan atas prestasi mereka ditingkat propinsi, dan juga sekolah – sekolah yang berhasil meraih prestasi ditingkat nasional maupun internasional. Selain itu juga penghargaan diberikan kepada lembaga kursus yang berprestasi ditingkat propinsi. Pemberian penghargaan ini dilaksanakan digedung Juang 45 kota Sukabumi. Hadir dalam malam penganugerahan penghargaan pendidikan ini Walikota Sukabumi beserta istri, Kadis P & K beserta jajarannya, dan para kepala sekolah dan guru se-kota Sukabumi.

Dalam sambutannya Walikota Sukabumi mengatakan bahwa raihan prestasi ini membuktikan bahwa sampai saat ini kota Sukabumi sebagai kota kecil yang berpenduduk sekitar 280 ribu jiwa, mampu memberikan yang terbaik bagi Jawa Barat dalam cita – citanya sebagai propinsi termaju dan mitra terdepan ibukota. Hal ini, kata beliau, patut disyukuri dan dijadikan pacuan dalam meraih berbagai prestasi dimasa yang akan datang. Untuk itu, lebih lanjut beliau menjelaskan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam usaha meraih berbagai prestasi, yaitu jaga kebersamaan, bekerja keras, bekerja ikhlas, bekerja cerdas dan juga silih asah, asih dan asuh. Tak lupa beliau mengucapkan terima kasih kepada para insan pendidikan dan siswa – siswi yang telah meraih berbagai prestasi.

Dalam acara ini juga diundi 4 voucher umroh yang merupakan hadiah dari Gubernur Jawa Barat. Setelah diundi maka keluarlah 4 pemenang, yaitu Ibu Mulyana dari TK Pembina Kec.Baros, Ibu. Nani dari SD CBM Pakujajar Citamiang, Bpk.Une Sasmita dari SMP 4 kota Sukabumi, dan Dra. Yuyu Arnadi, seorang guru dari tingkat SMA/SMK. Walaupun hanya ada 4 voucher, namun Walikota juga memberikan 2 voucher lagi yang akan diundi bagi para penilik dan pengawas, dan guru – guru SLB. Acara ini juga dimeriahkan dengan kreasi seni siswa – siswi pelajar se- kota Sukabumi.(sukabumikota.go.id)

Kota Sukabumi

Kota Sukabumi
Lambang Kota Sukabumi
Lambang Kota Sukabumi
Berkas:Locator kota sukabumi.png
Peta lokasi Kota Sukabumi
Koordinat : -
Motto: Reugreug pageuh repeh rapih
Provinsi Jawa Barat
Ibu kota {{{ibukota}}}
Luas 48,15 km²
Penduduk
· Jumlah 278.418 (2003)
· Kepadatan 22.915 jiwa/km²
Pembagian administratif
· Kecamatan 7
· Desa/kelurahan -
Dasar hukum -
Tanggal -
Hari jadi {{{hari jadi}}}
Walikota H. Mokh. Muslikh Abdussyukur, S.H, M.Si
Kode area telepon 0266
APBD {{{apbd}}}
DAU Rp. -
Suku bangsa {{{suku bangsa}}}
Bahasa {{{bahasa}}}
Agama {{{agama}}}
Flora resmi {{{flora}}}
Fauna resmi {{{fauna}}}
Zona waktu {{{zona waktu}}}
Bandar udara {{{bandar udara}}}

Situs web resmi: www.sukabumikota.go.id

Kota Sukabumi, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Kota ini terletak 115 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Sukabumi. Kota Sukabumi terdiri atas 7 kecamatan.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Etimologi

Nama kota Sukabumi berasal dari bahasa Sunda, yaitu Suka-Bumen. Menurut keterangan, mengingat udaranya yang sejuk dan nyaman, mereka yang datang ke daerah ini tidak ingin untuk pindah lagi karena suka/senang bumen-bumen atau bertempat tinggal di daerah ini. Secara administratif Sukabumi terdiri dari daerah Kota dan Daerah Kabupaten. Kabupaten Sukabumi beribukota di Pelabuhan Ratu.

[sunting] Sejarah

Pada tahun 1914, pemerintah Hindia Belanda menjadikan kota Sukabumi sebagai Burgerlijk Bestuur dengan status Gemeente dengan alasan bahwa di kota ini banyak berdiam orang-orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan-perkebunan yang berada di daerah Kabupaten Sukabumi bagian selatan yang harus mendapatkan pengurusan dan pelayanan yang istimewa.

Sejak ditetapkannya Sukabumi menjadi Daerah Otonom pada bulan Mei 1926 maka resmi diangkat “Burgemeester” yaitu Mr. G.F. Rambonnet. Pada masa inilah dibangun Stasiun Kereta Api, Mesjid Agung, gereja Kristen; Pantekosta; Katholik; Bethel; HKBP; Pasundan, pembangkit listrik Ubrug; centrale (Gardu Induk) Cipoho, Sekolah Polisi Gubermen yang berdekatan dengan lembaga pendidikan Islam tradisionil Gunung Puyuh. Setelah Mr. G.F. Rambonnet memerintah ada tiga “Burgemeester” sebagai penggantinya yaitu Mr. W.M. Ouwekerk, Mr. A.L.A. van Unen dan Mr. W.J.Ph. van Waning.

[sunting] Ekonomi

Sukabumi adalah pusat kegiatan wilayah Jawa Barat selatan (Sukabumi, Cianjur). Sukabumi memiliki pusat perbelanjaan besar yaitu Mayyofield Mall Sukabumi, Sukabumi Indah Plaza (Giant), Ramayana Plaza, Yogya Plaza, Capitol Plaza, dan Sukabumi Shopping Center.

Tempat jajanan terkenal seperti Pizza Hut, McDonald's, Dunkin Donuts, A&W, Bandros Ata, KFC, Lotek Cimanggah, Bandrek BP, dan sepanjang jalan Ciwangi.

[sunting] Pendidikan

Di Kota ini telah berdiri perguruan tinggi yaitu Politeknik Sukabumi, Universitas Muhammadyah Sukabumi (UMMI), Sekolah Tinggi Teknologi Nusa Putra, Lembaga Pendidikan Informatika Nusa Putra, Lembaga Pendidikan Film dan Televisi Nusa Putra. Selain itu telah berdiri sekolah ungulan SMKN2 Sukabumi (dahulu SMEA NEGERI Sukabumi) yang juara nasional lomba sekolah sehat. Selain terdapat sekolah unggulan tingkat SMA, Kota Sukabumi juga memiliki Politeknik Sukabumi yang memiliki keunggulan khsusnya dibidang engineering antara lain Fasilitas Lab. Komputer yang lengkap dengan ditunjang sertifikasi-sertifikasi baik skala nasional maupun internasional seperti Cisco Networking Academy Program (CCNA), Java Education for Network Indonesia, KKPI dan sedang dibangun kerjasama lain dengan pihak vendor IT (Sun Microsystem, Microsoft dst). Mahasiswa diberikan pengalaman kuliah online (via teleconference) dengan perguruan tinggi lain di Indonesia dan sekarang lagi memasuki untuk gabung dengan program SEAMOLEC (South East Asian Ministry Open Learning Center) suatu program pendidikan bersama antara perguruan tinggi se-asia tenggara.