kota Sukabumi

Selasa, 28 Oktober 2008

Peringatan Sumpah Pemuda

Selasa, 28 Oktober 2008
PERINGATAN HARI SUMPAH PEMUDA DIISI BERBAGAI KEGIATAN

Upacara Puncak Peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Sukabumi, Selasa pagi, 28 Oktober 2008, di lapangan Merdeka, diisi berbagai kegiatan. Antara lain, penyerahan penghargaan kepada Tokoh Pemuda, Anton Rahman, S.Sos., Pengusaha Muda, Yusuf Helmi, Budayawan, Domon, Tokoh Masyarakat, Charly Dahlan, S.IP., S.Hi., serta kepada Pembina dan Atlet Terbaik, Maulana Luthfianto. Selanjutnya penyerahan paket sembako kepada 210 kaum dhuafa, launching Web Site KNPI, pelepasan kontingen Musabaqoh Qiroatil Kutub (MQK) Tingkat Jawa Barat, dan donor darah, diantaranya diikuti oleh Wakil Walikota Sukabumi, Drs. H. Mulyono, M.M., Kepala Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sukabumi, Didin Saepudin, S.Sos., Kepala Bagian Pengelolaan Aset Daerah Kota Sukabumi, Drs. H. Andri Setiawan, M.M., dan Ketua PMI Cabang Kota Sukabumi, Charly Dahlan, S.IP., S.Hi. Walikota Sukabumi selaku Inspektur Upacara, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., dalam kesempatannya menyampaikan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Doktor Adhyaksa Dault, M.Si., diantaranya menjelaskan, tema peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, yakni “Mewujudkan Pemuda Nasionalis Religius, Bangkit Bersatu Menuju Indonesia Sejahtera”. Dengan tema tersebut, diharapkan mampu membangkitkan kesadaran pemuda Indonesia, dalam meningkatkan semangat kebangsaan, dan tampil sebagai pemuda nasionalis, yang berpijak pada nilai-nilai religius bangsa Indonesia. Dijelaskan pula, Peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda tahun ini, bertepatan dengan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Oleh karenanya diharapkan, segenap pemuda dan bangsa Indonesia, agar senantiasa bersama-sama mewujudkan dharma bhakti, untuk bangkit bersatu menuju Indonesia bisa. Menteri Negara Pemuda dan Olahraga mengungkapkan, bangsa Indonesia memerlukan tampilnya para pemuda, dengan semangat solidaritas yang kuat dan teguh integritasnya, serta profesional dalam melaksanakan pengabdian. Karena dengan semangat solidaritas, mengandung nilai empati sosial, yakni kemampuan merasakan penderitaan sesama dan kesadaran berbagi rasa dengan orang lain. Sementara Integritas ditandai dengan adanya keteguhan akhlak, sikap berani dan bertanggung jawab. Sedangkan professional, mengandalkan adanya etos kerja, kemampuan inovasi, produktivitas dan kemampuan berdaya saing. Ketiga pilar tersebut perlu dikembangkan, sebagai modal dasar terbesar bagi pemuda Indonesia, dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter Indonesia, menuju bangsa yang makmur dan sejahtera.

Tidak ada komentar: