kota Sukabumi

Kamis, 30 Oktober 2008

SEGENAP KOMPONEN PEMUDA AGAR LEBIH MEMPERKUAT SOLIDARITAS SOSIAL

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga, Doktor Adhyaksa Dault, M.Si., mengajak segenap komponen pemuda, agar lebih memperkuat solidaritas sosial dalam kehidupan berbangsa. Individualisme sebagai dampak buruk dari modernisasi yang kian merebak, cenderung mengakibatkan kerapuhan sosial, serta akan menambah kesengsaraan rakyat.

Berkaitan dengan hal tersebut, para pemuda secara cerdas harus mampu mengambil prakarsa, untuk memperkuat solidaritas di antara sesama bangsa. Selain itu, para pemuda di seluruh penjuru tanah air, agar segera keluar dari penyakit transisi demokrasi, yang oleh sebagian orang dilakukan tanpa batas.

Ajakan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga tersebut, disampaikan Walikota Sukabumi, H. Mokhamad Muslikh Abdussyukur, S.H., M.Si., pada upacara puncak peringatan ke-80 Hari Sumpah Pemuda Tingkat Kota Sukabumi, Selasa lalu, di lapangan Merdeka.

Ditandaskannya, dengan jiwa kepeloporan, daya intelektualitas dan potensi profesionalitas yang dimiliki, para pemuda akan mampu menempuh langkah kreatif, untuk keluar dari penyakit transisi demokrasi.

Dengan demikian, iklim kondusif akan terbangun dengan baik, sebagai modal utama dalam menghidupkan sendi-sendi perekonomian bangsa, untuk Bangkit Menuju Indonesia Sejahtera.

Selain itu, dengan semangat tersebut, kelak akan muncul pemimpin-pemimpin bangsa, yang memiliki kesadaran sejarah yang tinggi, sekaligus memahami karakteristik bangsa Indonesia yang majemuk.

Diharapkannya, segenap komponen bangsa Indonesia tidak boleh melupakan sejarah. Karena Presiden pertama RI, Bung Kamo pernah mengatakan, bahwa orang yang melupakan sejarah akan menjadi bayi seumur hidup.

Oleh karenanya, nilai-nilai sejarah, semangat persatuan dan kesatuan yang terkandung di dalam Sumpah Pemuda, agar senantiasa diresapi, untuk mengembangkan watak nasionalis religius, serta menjaga eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, serta ber-Bhineka Tunggal Ika.

Diharapkan pula, semangat Sumpah Pemuda Tahun 1928, senantiasa meng-ilhami semua pihak, khususnya dalam melaksanakan tugas-tugas pengabdian kepada bangsa dan negara.

Tidak ada komentar: