kota Sukabumi

Kamis, 13 November 2008

Rabu, 12 November 2008
BENIH PADI HIBRIDA BERNAS PRIMA TINGKATKAN HASIL PANEN PETANI
Reporter : Tim Liputan

Kondisi lahan pertanian yang semakin menyempit dengan produktifitas rata-rata Nasional GKP 4-5 ton per HA dan pertambahan penduduk sekitar 1,25 % pertahun mendorong PT. SAS yang bernaung pada kelompok usaha AG network melakukan kerjasama dengan GuoHau Seed Industries dari China.

Pada tahun 2006, pemerintah RI dalam hal ini Menteri Pertanian telah melepas 2 (dua) Varietas unggul nasional yaitu Bernas Super atau Bernas Prima dan padi hibrida Varietes Rokan dari Departemen pertanian.

Hal tersebut diungkapkan perwakilan PT SAS, Babay Chalimi, selaku ketua panitia dalam kegiatan panen raya padi hibrida jenis Bernas Prima, di Kampung Jeruknyelap, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Rabu, 12 Nopember 2008.

Sesuai dengan anjuran pemerintah bahwa benih padi hibrida ini harus diproduksi didalam Negeri. Maka, PT. SAS dan AG Network telah berupaya memproduksi benih padi hibrida sejak tahun 2006 di Lampung.

“Benih Hibrida Bernas Prima yang digunakan pada areal pertanaman yang akan dipanen ini, adalah benih padi hibrida Bernas Prima yang diproduksi sendiri di Lampung. Dan ternyata pertanaman padi hibrida bernas prima di Situmekar ini menghasilkan produksi tertinggi yang pernah dicapai. Bahkan, lebih tinggi dari produktifitas padi di China. Hasil panen yang bisa dicapai sekarang ini mencapai 16,4 ton per hektare. Sebelumnya, benih hasil produksi sendiri ini juga sudah kami tanam dirawajitu pada tahun 2007 dan memberikan hasil 8 ton gabah per Ha dan pada awal tahun 2008 di Malang mencapai 14,7 ton per Ha,” jelas Babay.

Dengan data ini menunjukan bahwa padi hibrida produksi PT.SAS dari tahun ke tahun dapat ditingkatkan produksinya asal sesuai petunjuk pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh PT. SAS. Dimasa datang, produksi panen diharapkan dapat mencapai 20 ton per Ha.

“Pencapaian produksi yang cukup tinggi ini tidak terlepas dari kerja keras kelompok tani HARUM I Kelurahan Situmekar dalam mengelola tanaman padi hibrida ini. Kelompok tani ini melaksanakan pertanaman sesuai dengan anjuran dari petugas kami yang mendampingi maupun dari Dinas Pertanian Kota Sukabumi. Mereka melakukan persemaian dengan benar, mengolah tanah dengan sempurna, tidak menggunakan pupuk secara berlebihan dan mengatur pengairan dengan baik sehingga padi tumbuh dengan sehat serta terhindar dari serangan hama penyakit. Disamping itu, kondisi lingkungan Agroklimat di daerah Sukabumi ini sangat sesuai dan mendukung bagi pertumbuhan padi Hibrida Bernas ini,” terangnya.

Ditambahkan pula, Kelompok Tani Harum 1 bekerja dengan baik, terencana dan sistematis. Sebelumnya, mereka telah datang untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan tentang cara budidaya padi hibrida di Pusat riset dan pengembangan benih Hibrida Bernas di Lampung. Kemudian, mereka menerapkan apa yang didapatnya selama proses pelatihan itu dengan benar dilahan mereka. Disamping itu, PT SAS selalu memberikan pendampingan pada kelompok tani Harum 1 dari awal pertanaman hingga panen saat ini. Hal tersebut merupakan konsep kerja PT SAS, bahwa tak melepas benih tanpa pendampingan yang konsiten dan kontinyu.

Kelompok Tani Harum 1 dengan ketua Ir. Nenden Yeti dapat dijadikan contoh bagi kelompok tani lainnya di Indonesia dalam mengembangkan usaha tani padinya. Keberhasilannya tidak terlepas dari dukungan pemerintah Kota Sukabumi beserta jajarannya maupun Pemerintah Propinsi Jabar.

Pada akhir sambutannya, Babay berharap kemitraan ini sekiranya dapat menjadi jalan pembuka bagi pengembangan padi hibrida di Sukabumi maupun Propinsi Jabar dan juga Negeri tercinta Indonesia. Diharapkan pada musim yang akan datang, kemitraan dapat melibatkan petani yang lebih banyak dan areal yang lebih luas. Dengan demikian bisa memberikan kontribusi yang nyata dalam peningkatan produksi padi dan pendapatan petani beserta keluarganya.

Tidak ada komentar: